Jean Januarda, teman sekaligus sahabat dari Chandra sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia sangat marah kepada sahabat nya itu karena sudah merahasiakan penyakitnya itu padanya. Jean benar-benar terkejut saat Jeffrey abang kandungnya itu memberi tau perihal penyakit sahabatnya itu.
Pantas saja Jean sering melihat Chandra kelelahan dan mengeluh sakit, tapi dia bukannya membantunya malah meledeknya habis-habisan dengan mengatakan bahwa chandra itu lebay. Dan sekarang rasa marahnya tercampur dengan rasa khawatir. Saat melacak hp Chandra, dia benar-benar kalang kabut, soalnya bang Jeff bilang kondisinya sekarang sedang tidak bagus. Dan bagaimana bisa dia sekarang berada di sebuah club malam dekat dengan pantai yang dikunjunginya beberapa jam yang lalu bersama Zena.
Tak butuh waktu lama, Jean kini sudah berada di depan club malam yang di dalamnya sangat ramai sekali orang dan suara musik yang sangat kencang. Jean langsung memasuki club tersebut, matanya langsung bergerak mencari seseorang dan Jean menemukan nya. Chandra sedang duduk dekat bar sambil meminum minuman yang seharusnya tidak dia minum. Jean langsung buru-buru menghampirinya, karena dia lihat sahabatnya itu sudah minum terlalu banyak.
“Chan, ayok balik”
“Ck, siapa lo”
“Chan astaga mulut lo bau banget alkohol, lo udh minum berapa banyak si”
“Zena, Zena mana”
“Jean, lo Jean kan? Jean lo tau gak gue sayang banget sama Zena, tapi gue bego banget ngasih harapan ke dia buat hidup selamanya padahal hidup gue gak lama lagi”
“Anjing ngaco omongan lo, ayok balik Chan lo udah mabok banget”
“Ck, Jean gue serius gue sayang banget sama Zena. Tapi gue gak bisa lama nemenin dan ngebahagiain dia nya, lo mau gak Jean tolongin gue jaga Zena?”
“Chan lo apaansih, lo mabok Chan udah lah ayok balik. Dan gue bilangin lo bakalan selamanya sama Zena, lo bakalan hidup bahagia selamanya sama Zena”
“Tapi Jean, gue—–” Chandra belum sempat melanjutkan ucapannya tiba-tiba sakit kepala melandanya dan daeah segar mengalir dari hidungnya. “Arghhh anjing kepala gue sakit banget” ucap Chandra sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.
Jean yang melihat itu langsung mengambil tissu yang ada di hadapannya. Jean langsung mencoba menghentikan darah tersebut, Jean juga memegang Chandra yang sudah sangat sempoyongan. Namun tak lama, pandangan Chandra menggelap, Chandra sudah tidak sadarkan diri.