Sampai bertemu lagi

written by; hughaechanie

Zena dan Jean melangkahkan kakinya dengan cepat menyusuri koridor rumah sakit. Kekhawatirannya selama seminggu ini benar-benar terjadi. Chandra nya menderita penyakit leukimia. Bagaimana bisa dia menyembunyikan nya di depan Zena, karena di depan Zena dia selalu terlihat sehat dan baik-baik saja. Chandra tidak memperlihatkan sedikit pun rasa sakit yang dia alami, membuat hati Zena sangat sakit mengingatnya.

“Zena, lo Zena?” Tanya Jonathan kepada Zena.

“Eh iya kak, maaf aku gak liat kakak”

“Gue Jo, abangnya Chandra”

“Iya kak Jo”

“Chandra belom sadar semenjak di hari lo pergi ke pantai bareng dia waktu itu. Dia dengan bodohnya pergi ke club dan minum” ucap Jonathan

“Hmm tapi ka Jo bukannya pas pulang dari pantai dia mau ketemu kakak ya?” tanya Zena

“Gak, dia bohong. Gue juga gangerti kenapa dia bisa pergi ke tempat itu” Bagai di hantam ribuan panah, hatinya terasa begitu sakit mengetahui bahwa Chandra berbohong padanya.

Tak lama Jeffrey keluar dari ruang rawat Chandra. “Chandra udah siuman” Jonathan, Zena, dan Jean yang mendengarnya langsung tersenyum lega. Zena yang sedari tadi menahan air matanya sudah tak bisa lagi menahannya, air matanya lolos begitu saja.

“Kalian semua boleh masuk, tapi jangan berisik. Jo, lo boleh masuk gue pergi dulu ya bentar masih ada pasien yang harus gue tangani. Nanti kalo ada apa-apa langsung hubungi gue aja atau panggil suster dulu”

“Oke Jeff, thankyou ya” Jeffrey menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Jonathan, Zena dan Jean memasuki ruangan Chandra. Dilihatnya Chandra yang terbaring lemah dengan beberapa alat yang menempel pada tubuhnya. Chandra yang melihat ketiganya itu langsung tersenyum.

“Zena, maafin aku ya” ucap Chandra suaranya melemah. Zena hanya menggeleng kepalanya dan air matanya terus saja mengalir.

“Gak Chan kamu gak salah apa-apa kok. Chan kamu kuat kan? aku tau kamu kuat. Cepet sembuh ya, biar kamu bisa penuhin permintaan aku yang terakhir”

Chandra terkekeh dibuatnya. “Zen kayaknya aku gak bisa, maaf karena aku udah gak menuhin janji aku. Maaf sempat kasih kamu harapan tentang hidup bahagia sama aku”

“Chan apa sih kamu gak usah minta maaf. Kamu pasti bisa ko menuhin janji kamu sama aku”

“Tau Chan ngomong apaan si lo” ucap Jean

“Jean, sorry ngerepotin lo waktu itu. Gue udah inget hehe” Chandra sedikit tertawa dengan ucapannya itu. “Jean kayaknya gue beneran minta tolong sama lo. Lo inget kan apa yang terakhir gue bilang sama lo? tolong ya Jean, plis gak usah dibantah. Hmm, bang Jo sorry ya selalu gak nurut sama lo. Sorry bikin lo khawatir terus, lo pasti capek ya? kerjaan di kantor pasti banyak kan? bang Jo jangan terlalu capek ya, gue gak mau lo sakit. Gue sayang lo bang Jo. Gue sayang papa, sayang bunda. Bang Jo, bunda kayaknya kangen gue, gue boleh ikut bunda gak?”

“Chan omongan lo ngaco bener, masih ngantuk ya lo? tidur lagi aja dah, istirahat sono lo” ucap Jonathan

“Haha iya ni bang gue ngantuk banget. Zena boleh minta tolong usapin kepala aku gak? aku ngantuk banget”

Zena tanpa banyak bicara langsung melakukan apa yang disuruh Chandra. Tangannya dengan pelan mengelus rambut Chandra. Chandra merasakan sentuhan lembut tangan Zena, dia tersenyum bahagia. Matanya semakin lama semakin berat, pandangan nya mulai menggelap, rasa sakit di kepalanya mulai melandanya, Chandra sangat merasakan sakit yang begitu hebat dan tak lama matanya sudah tertutup rapat masih dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Chandra benar-benar sudah tertidur. Bukan, bukan tertidur yang hanya sementara. Tetapi tertidur untuk selamanya.

“Chan lo beneran tidur? Ah gak asik lo baru bentaran” ucap Jean

“Kak ini Chandra kayaknya beneran tidur, kita keluar aja apa gak?” ucap Zena

“Chan lo beneran tidur? Ah elah baru juga sadar lo. Jean lo panggil abang lo dulu deh, suruh periksa si Chandra kok perasaan gue gak enak ya” ucap Jonathan mendekat ke arah Chandra dan mencoba menepuk pundaknya untuk membangunkannya. Tak lama Jean sudah kembali bersama abangnya itu.

“Kenapa Jo? si Chandra baik-baik aja kan?” tanya Jeffrey

“Gak tau Jeff, itu bocahnya lagi tidur ngantuk lagi katanya” Jeffrey yang mendengar itu langsung mendekati Chandra. Dia memeriksa keadaan Chandra. Tubuh Jeffrey melemas. Dia mencoba memeriksa Chandra sekali lagi, dia memeriksa denyut nadi Chandra namun nihil tidak ada detak jantung Chandra yang dia rasakan.

“Jo sorry, Chandra udah gak ada”

Jonathan, Zena dan Jean yang mendengarnya tak percaya dengan apa yang diucapkan Jeffrey.

“JEFFREY ANJING MAKSUD LO APA? CHANDRA TIDUR JEFF DIA TIDUR” Jonathan tidak bisa menerima perkataan Jeffrey bahwa adiknya itu sudah tidak ada. “Chan bangun, lo bilang lo ngantuk kan? lo cuman tidur kan Chan?” ucap Jonathan sambil memegang pundaknya itu berusaha membangunkan nya, namun nihil tidak ada pergerakan sama sekali. Jonathan hancur, dadanya begitu sesak. Air matanya mulai mengalir.

“Chan lo capek ya? yaudah Chan kalo gitu lo tidur aja ya, istirahat yang tenang ya Chan. Lo juga kangen bunda kan Chan? yaudah gapapa samperin bunda ya Chan, peluk bunda lo gaboleh sedih-sedih lagi disana dan harus ceritain semuanya sama bunda. Gue titip salam aja ya Chan buat bunda, selamat beristirahat Chandra adik gue yang kuat” ucap Jonathan sekali lagi masih sambil menangis. Jean, Zena, dan Jeffrey yang mendengar itu ikut menangis.

“Chan lo bohong banget, males gue lo bohong banyak banget sama gue. But Chan gue tau lo udah gak ngerasain sakit lagi kan? kalau gitu istirahat yang tenang ya Chan. Gue janji bakalan coba menuhin permintaan lo sama gue. Bahagia disana ya Chan” ucap Jean

Zena, perempuan itu benar-benar sudah tidak sanggup mengeluarkan satu kata pun. Hatinya begitu hancur, dunianya hancur. Namun Zena dengan perlahan mencoba menggenggam tangan Chandra yang sudah sangat dingin.

“Chan kenapa? kenapa kamu pergi secepat ini. Aku bingung harus benci kamu atau gak Chan, karena kamu udah banyak bohong sama aku. Chan hati aku hancur banget disini tapi aku tau kamu pasti sudah bahagia ya Chan karena udah gak ngerasain sakit lagi. Chan pasti berat ya selama ini nahan rasa sakit sendirian? maaf ya Chan maaf aku gak peka kalau kamu sebenarnya lagi sakit. Maaf Chan. Tidur yang tenang ya Chan, bahagia di atas sana ya. Zena akan selalu sayang sama Chandra”

Chandra yang pergi dengan sangat tenang, membuat orang-orang yang ditinggalkannya begitu merasa sangat bersedih dan terpukul. Dan hari ini Chandra Atmadeva di nyatakan pergi untuk selama-lamanya.

Terimakasih untuk sudah kuat Chan. Sekarang semesta sudah menghilangkan semua rasa sakit kamu. Beristirahat dengan tenang ya Chan. Sampai bertemu lagi di kehidupan selanjutnya ♡